Riset Harvard Temukan Pola Makan yang Cegah Risiko Mati Muda

Riset Harvard Selama 25 Tahun Temukan Pola Makan yang Cegah Risiko Mati Muda

Riset Harvard Temukan Pola Makan yang Cegah Risiko Mati Muda Risiko kematian dini di antara kelompok usia muda bisa saja terjadi. Kondisi ini di perburuk dengan gaya hidup yang kurang sehat, sehingga memicu munculnya berbagai penyakit yang berbahaya.

Sejumlah peneliti di Harvard akhirnya menemukan cara yang efektif untuk mengurangi risiko kematian dini. Salah satunya adalah dengan menjalani diet mediterania, yang sering di lakukan oleh orang-orang di Yunani, Italia, Spanyol, atau negara lain yang berbatasan dengan laut mediterania.

Untuk membuktikannya, mereka meneliti sekitar 25.000 wanita di Amerika dengan usia rata-rata 55 tahun dan memiliki fisik yang sehat. Di kutip dari Daily Mail, penelitian tersebut di lakukan selama kurang lebih 25 tahun.

Mereka mengikuti diet mediterania, seperti mengkonsumsi ikan, kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Hasilnya, risiko kematian dari wanita yang mengikuti diet tersebut 23 persen lebih rendah.

Orang-orang yang konsisten selama 25 tahun menjalani diet tersebut juga memiliki risiko kematian 16 persen lebih rendah dari segala jenis penyebab kematian.

Diet mediterania ini menempati posisi sebagai skema diet terbaik selama tujuh tahun berturut-turut.

Dari penelitian yang di publikasikan di Journal Jama Network Open, di sebutkan bahwa diet mediterania ini bisa mengurangi peradangan di dalam tubuh, mengatur berat badan, melindungi dari penyakit jantung, demensia, hingga diabetes.

“Hasil kami menunjukkan bahwa sebagian dari risiko kematian yang lebih rendah mungkin di sebabkan oleh beberapa faktor risiko kardiometabolik, khususnya biomarker yang terkait dengan metabolisme, peradangan, jalur TRL, resistensi insulin, dan BMI,” jelas para peneliti.

“Sebagian besar manfaat potensial dari kepatuhan terhadap pola makan Mediterania dan angka kematian masih belum dapat di jelaskan. Penelitian di masa depan harus memeriksa jalur lain, yang berpotensi memediasi penurunan angka kematian terkait pola makan Mediterania serta memeriksa penyebab kematian yang spesifik,” lanjutnya.

Kunci Temuan Riset Harvard

Penelitian yang di lakukan oleh tim dari Harvard T.H. Chan School of Public Health ini melibatkan ribuan partisipan dan berlangsung selama beberapa dekade. Hasilnya menunjukkan bahwa pola makan kaya akan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh memiliki efek paling positif dalam mengurangi risiko kematian dini.

1. Konsumsi Buah dan Sayur yang Tinggi

Menurut riset, mengonsumsi buah dan sayuran setidaknya lima porsi per hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit kronis lainnya yang sering menyebabkan kematian dini.

2. Pentingnya Kacang-kacangan dan Biji-bijian Utuh

Studi menunjukkan bahwa mengintegrasikan kacang-kacangan dan biji-bijian utuh dalam diet harian bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Biji-bijian utuh seperti quinoa, barley, dan oat, serta kacang-kacangan seperti lentil dan kacang hitam, adalah pilihan yang sangat baik.

Baca juga: Wisata Banyuwangi Ini 10 Destinasi Wajibnya

3. Batasan Konsumsi Daging Merah

Penelitian juga mengindikasikan bahwa mengurangi konsumsi daging merah—terutama yang olahan—dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu.

Implementasi Pola Makan Sehat

Mengadopsi pola makan yang di sarankan oleh penelitian Harvard tidak harus rumit. Berikut beberapa tips untuk memulai:

  • Mulailah dengan Perlahan: Tambahkan satu porsi buah atau sayur ke dalam makanan Anda setiap hari.
  • Di versifikasi Sumber Protein Anda: Gantikan daging merah dengan sumber protein lain seperti ikan, kacang-kacangan, atau unggas.
  • Pilih Biji-bijian Utuh: Gantikan nasi putih atau pasta dengan opsi yang lebih sehat seperti barley atau quinoa.

Riset Harvard yang berlangsung selama 25 tahun ini memberikan bukti kuat bahwa pola makan tertentu dapat memperpanjang umur dan mengurangi risiko kematian dini. Dengan mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat, kita tidak hanya bisa memperbaiki kualitas hidup, tetapi juga memperpanjangnya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *