gaya hidup picu gangguan pendengaran

Gaya Hidup yang Bisa Picu Gangguan Pendengaran

Pendengaran adalah salah satu indera penting yang memungkinkan manusia berkomunikasi, menikmati musik, dan merasakan berbagai pengalaman hidup. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup yang kurang sehat dapat merusak kemampuan pendengaran secara perlahan. Gangguan pendengaran bisa terjadi secara bertahap tanpa gejala yang jelas di awal, dan ketika sudah parah, sering kali sulit untuk diperbaiki. Beberapa faktor dalam gaya hidup modern, seperti kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi, konsumsi makanan tidak sehat, hingga kurangnya perhatian terhadap kebersihan telinga, dapat berkontribusi terhadap penurunan fungsi pendengaran. Berikut adalah beberapa gaya hidup yang bisa picuicu gangguan pendengaran dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Terpapar Suara Bising Berlebihan

Salah satu penyebab utama gangguan pendengaran adalah paparan suara yang terlalu keras dalam jangka waktu lama. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan mendengarkan musik menggunakan earphone atau headphone dengan volume tinggi bisa merusak sel-sel rambut halus di dalam koklea, bagian telinga yang berperan dalam mendeteksi suara.

Paparan suara di atas 85 desibel (dB) dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran. Contoh situasi yang bisa menyebabkan paparan suara berlebihan meliputi:

  • Mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui earphone atau headphone.
  • Bekerja di lingkungan dengan suara mesin berat, seperti pabrik atau lokasi konstruksi, tanpa pelindung telinga.
  • Sering menghadiri konser musik atau acara dengan suara yang sangat keras.

Cara mencegahnya:

  • Batasi volume suara saat menggunakan earphone, maksimal 60% dari volume penuh.
  • Gunakan earphone dengan fitur peredam bising agar tidak perlu menaikkan volume terlalu tinggi.
  • Gunakan pelindung telinga jika sering terpapar suara bising di tempat kerja atau konser.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Makanan yang dikonsumsi setiap hari juga berperan dalam kesehatan pendengaran. Pola makan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi dan diabetes, yang berkontribusi pada gangguan pendengaran.

Hipertensi, misalnya, dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke telinga bagian dalam, yang mengganggu fungsi pendengaran. Begitu pula dengan diabetes, yang dapat merusak pembuluh darah kecil di telinga dan menyebabkan kehilangan pendengaran secara bertahap.

Cara mencegahnya:

  • Konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
  • Kurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi garam dan gula.
  • Minum cukup air putih untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan telinga.

3. Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan

Merokok tidak hanya buruk bagi paru-paru, tetapi juga dapat memengaruhi pendengaran. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat menghambat aliran darah ke telinga bagian dalam, yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel pendengaran.

Sementara itu, konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat merusak sistem saraf pusat, termasuk bagian otak yang mengolah suara. Alkohol juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, karena memengaruhi cairan di dalam telinga bagian dalam.

Cara mencegahnya:

  • Kurangi atau berhenti merokok untuk menjaga kesehatan pendengaran dan organ tubuh lainnya.
  • Batasi konsumsi alkohol dan hindari kebiasaan minum berlebihan.

4. Kurangnya Kebersihan Telinga

Banyak orang mengabaikan kebersihan telinga atau bahkan melakukan kebiasaan yang salah dalam membersihkan telinga. Penggunaan cotton bud yang terlalu dalam bisa mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga, menyebabkan penyumbatan dan gangguan pendengaran sementara.

Selain itu, infeksi telinga akibat kurangnya kebersihan juga bisa merusak struktur pendengaran jika tidak ditangani dengan baik.

Cara mencegahnya:

  • Bersihkan telinga dengan cara yang benar, yaitu dengan kain lembut atau tetes pembersih telinga yang direkomendasikan dokter.
  • Hindari penggunaan cotton bud secara berlebihan.
  • Jika mengalami telinga tersumbat atau infeksi, segera periksakan ke dokter THT.

5. Stres dan Kurang Tidur

Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat mengganggu aliran darah ke telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan pendengaran. Selain itu, stres yang berkepanjangan juga bisa memicu tinnitus atau telinga berdenging.

Kurang tidur juga dapat memperburuk kondisi ini, karena tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, termasuk di telinga.

Cara mencegahnya:

  • Kelola stres dengan baik melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas yang menenangkan.
  • Pastikan tidur yang cukup, minimal 7-8 jam per malam.
  • Jika mengalami tinnitus atau gejala stres yang berdampak pada pendengaran, konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Kebiasaan Tidur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Mati Muda

Gangguan pendengaran bukan hanya terjadi karena faktor usia, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari. Paparan suara keras, pola makan tidak sehat, kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta kurangnya kebersihan telinga dapat mempercepat penurunan fungsi pendengaran.

Dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, seperti membatasi volume suara, menjaga pola makan, berhenti merokok, serta menjaga kebersihan dan kesehatan mental, risiko gangguan pendengaran dapat dikurangi. Pendengaran adalah aset berharga yang harus dijaga sejak dini agar tetap berfungsi optimal hingga usia lanjut.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *